SEBUAH KISAH SEORANG PEMIMPIN ISLAM YANG SANGAT LUAR BIASA (AL-KISAH KESEDERHANAAN SEORANG PEMIMPIN KHALIFAH UMAR BIN KHATTAB )

       Assalamu'alaikum teman - teman, kali ini kami akan memposting kembali sebuah kisah teladan, ya walau kisah ini sudah beratus tahun lamanya, namun tidak ada salah jika kita mengambil hikmah dan pelajaran serta bahan renungan buat diri kita...

      Kami akan membagikan kisah tentang Al-Kisah Kesederhaan Pemimpin Khalifah Umar Bin Khattab, walau di era kepepimpinannya yang mampu menaklukan kerajaan besar yaitu Persia dan Romawi, namun beliau lebih memilih hidup sederhana nan zuhud, beliau sangat takut bila mengambil hal yang lebih, walau sih menurut kita sah - sah saja, karena lelah dan susahnya menjadi pemimpin, namun beda dengan khalifaah Umar Bin Khattab beliau lebih memilih gajinya sama seperti gaji Abu Bakar Shiddiq
untuk lebih lengkapnya silahkan teman - teman membacanya...
Selamat membaca...:)
semoga kita menjadi pribadi mukmin yang penuh dengan ketaqwaaannn
inilah kisahnya...





      Ketika menerima utusan dari negara – negara di jazirah Arab yang pernah di taklukkan, Khalifah Umar bin Khatta menyambutnya dengan mengenakan jubah satu – satunya yang lusuh dan banyak memiliki tambalan. Jumlah tambalan yang ada pada jubah tersebut ada dua belas.

          Sebagai pengganti Khalifah Abu Bakar, mestinya Khalifah Umar mendapat gaji lebih banyak dari Abu Bakar. Sebab, wilayah kekhalifahan Islam semakin luas, sehingga semakin banyak pula tugas dan kewajiban Khalifah Umar, rakyat semakin makmur, Teatapi ia meminta penerimaan gajinya sama dengan yang diterima Abu Bakar pendahulunya.

          Para sahabat merasa iba dan prihatin atas sikap dan kesederhanaan Khalifah Umar itu. Beberapa kali mereka mengusulkan agar Khalifah Umar mau menerima gaji yang sesuai dengan tanggung jawabnya. Namun usulan itu selalu di tolak.

          “Kenapa kalian memaksaku untuk menerima gaji yang melebihi kebutuhanku?” kata Khalifah Umar.”ketahuilah, meskipun Rasulullah diampuni dosanya yang telah lewat dan yang akan datang, namun beliau tetap memilih hidup melarat, tetapi tetap bersemangat dalam beribadah. Apalagi aku?

          Itulah Khalifah Umar bin Khattab yang terkenal dengan kezuhudannya. Meski dia sebagai kepala negara atau Amirul Mukminin, dia tidak tergiur oleh gemerlapnya harta benda. Janganlan untuk korupsi, mengambil yang menjadi haknya sendiri saja ia enggan melakukannya.

          Karena jubah yang dikenakan selalu itu – itu saja, jubah yang lusuh dan penuh dengan tambalan,para sahabat mengusulkan agar Khalifah Umar mau menggatikannya dengan yang baru. Hal itu merupakan pertimbangan para sahabat, demi menjaga kewibawaan seorang Amirul Mukminin.

          Untuk itu, para sahabt bersepakat menunjuk Ali bin Abi Thalib mewakili mereka agar menyampaikan usulan itu. Mengingat Ali adalah menantu Rasulullah.

          “Aku tak berani menyampaikan usulan kalian,”kata Ali bin Abi Thalib, ketika rencana itu di sampaikan kepadanya. “Sebaiknya kalian menemui para istri Rasulullah. Mereka adalah Ummul Mukminin, jadi lebih pantas untuk menyampaikannya.”

          Para sahabat itu kemudian menemui Aisyah dan Hafsah, dua istri Rasulullah yang tinggal serumah, lau mereka meminta agar Aisyah dan Hafsah menyampaikan keinginan para sahabat kepada Umar bin Khattab. Karena diminta kedua Ummul Mukminin itu datang menemui Khalifah Umar.

          “Bolehkah aku menyampakai sesuatu kepadamu, wahai Amirul Mukminin?”kata Aisyah.

          “Silahkan,”jawab Khalifah Umar.

          “khalifah Umar, Anda adalah seorang pemimpin negara. Anda mewarisi kekayaan Kaisar Romawi dan Persia. Pada saat Anda menerima para utusan bangsa Arab, Anda mengenakan jubah yang lusuh, bagaimana jika Anda mengganti jubah yang Anda kenakan dengan yang baru agar tampak anggun dan berwibawa sebagai Khalifah. Bukankah Allah telah melimpahkan harta yang lebih di hadapan Anda?”

          Belum sampai Aisyah menghabiskan ucapannya, tiba – tiba Khalifah Umar menangis.

          “Demi Allah, aku bertanya kepadamu. Pernahkah Rasulullah merasa kenyang karena makan roti mewah selama berhari – hari dalam hidupnya?” tanya Khalifah Umar.

          “Tidak pernah,”jawab Aisyah.

          “Pernahkah Rasulullah minta di beri hidangan makanan yang enak dan pakaian yang bagus – bagus?”

          “Belum pernah.”

          “Wahai istri Rasulullah, jika kalian tak pernah menyaksikan Rasulullah makan dan berpakaian serba mewah, lalau mengapa kalian berdua datang mengusulkan agar aku hidup mewah sepeninggal beliau?”..........

         Begitulah Khalifah Umar, walaupun beliau menjabat sebagai Amirul Mukminin, sifat kesederhanaan, kezuhudan dan ketaqwaan selalu melekat kuat di diri beliau dengan iman yang mantap, dan ketakutan akan pengadilan Allah di hari yang Pembalasan. Beliau rela hidup dengan penuh kesederhaan...
SEBUAH KISAH SEORANG PEMIMPIN ISLAM YANG SANGAT LUAR BIASA (AL-KISAH KESEDERHANAAN SEORANG PEMIMPIN KHALIFAH UMAR BIN KHATTAB )
Item Reviewed: SEBUAH KISAH SEORANG PEMIMPIN ISLAM YANG SANGAT LUAR BIASA (AL-KISAH KESEDERHANAAN SEORANG PEMIMPIN KHALIFAH UMAR BIN KHATTAB ) 9 out of 10 based on 10 ratings. 9 user reviews.
Emoticon? nyengir

Berkomentarlah dengan Bahasa yang Relevan dan Sopan.. #ThinkHIGH! ^_^

Komentar Terbaru

Just load it!