Menanti Di Senja Hari





Dibatas senja kuhabiskan sisa waktuku untuk menunggumu
Cinta yang aku jadikan pelabuhan tahta dari jiwa yg tak punya apa-apa
Semua keinginan kutabur bersama asa yg paling aku utamakan
Hati yg terabai kususun kembali dengan penuh keyakinan
Tapak ku masih terpaku menunggu
Menunggu jiwa yg tak pernah paham arti dri sebuah penantian
Jika aku pergi takkan sanggup kuarungi dunia yg fana
Jika aku bertahan jiwaku terbunuh perlahan
Dengan air mata pun kau takkan mengerti
Ini bukan juta, tapi sudah tak terhingga

Kerinduan ini apa kau sanggup melihatnya tanpa kau labuh dan dekap dari jarak yg tak sampai 1 meter


Kenyataannya kau biarkan jiwa ini berlumut kerinduan meski jarak sudah dekat
Berapa tahun lagi aku harus menunggu akar kerinduan ini menemukan akar yg pantas membawanya ke pondok harapan?
Berakhir bahagia atau hanya tinggal bahagia?
Adakah yg bisa menunggumu seperti jiwaku ini?

Berapa lagi harus ku tambahkan kekuatan ini?

Bersama senja aku selalu bertanya mungkinkah kau sadari
Bibirku seakan kaku
Mataku seakan rabun
Nafasku seakan tersengal sengal
Kau berlalu tanpa ingat akan jiwaku
Kau berucap tanpa melihat jiwaku didepanmu
Penantian ini sekedar lakonan manusia yg tak pernah menghargai hidup dengan cinta dan kasih sayang

Namun kini kusadari kau tak akan kembali ke jiwaku seperti sedia kala.
Menanti Di Senja Hari
Item Reviewed: Menanti Di Senja Hari 9 out of 10 based on 10 ratings. 9 user reviews.
Emoticon? nyengir

Berkomentarlah dengan Bahasa yang Relevan dan Sopan.. #ThinkHIGH! ^_^

Komentar Terbaru

Just load it!