Dibatas senja kuhabiskan
sisa waktuku untuk menunggumu
Cinta yang aku
jadikan pelabuhan tahta dari jiwa yg tak punya apa-apa
Semua
keinginan kutabur bersama asa yg paling aku utamakan
Hati yg
terabai kususun kembali dengan penuh keyakinan
Tapak ku masih
terpaku menunggu
Menunggu jiwa
yg tak pernah paham arti dri sebuah penantian
Jika aku pergi
takkan sanggup kuarungi dunia yg fana
Jika aku
bertahan jiwaku terbunuh perlahan
Dengan air
mata pun kau takkan mengerti
Ini bukan
juta, tapi sudah tak terhingga
Kerinduan ini
apa kau sanggup melihatnya tanpa kau labuh dan dekap dari jarak yg tak sampai 1
meter
Kenyataannya kau biarkan
jiwa ini berlumut kerinduan meski jarak sudah dekat
Berapa tahun
lagi aku harus menunggu akar kerinduan ini menemukan akar yg pantas membawanya
ke pondok harapan?
Berakhir
bahagia atau hanya tinggal bahagia?
Adakah yg bisa
menunggumu seperti jiwaku ini?
Berapa lagi
harus ku tambahkan kekuatan ini?
Bersama senja aku selalu
bertanya mungkinkah kau sadari
Bibirku seakan
kaku
Mataku seakan
rabun
Nafasku seakan
tersengal sengal
Kau berlalu
tanpa ingat akan jiwaku
Kau berucap
tanpa melihat jiwaku didepanmu
Penantian ini
sekedar lakonan manusia yg tak pernah menghargai hidup dengan cinta dan kasih
sayang
Namun kini
kusadari kau tak akan kembali ke jiwaku seperti sedia kala.
0 komentar
Berkomentarlah dengan Bahasa yang Relevan dan Sopan.. #ThinkHIGH! ^_^